Minggu, 14 Oktober 2012

Gurindam, pantun, seloka, syair, talibun, hikayat, karmina



1. Gurindam
Gurindam adalah satu bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua baris kalimat dengan irama akhir yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.
contoh Gurindam :
 Pabila banyak mencela orang
 Itulah tanda dirinya kurang
 Dengan ibu hendaknya hormat
 Supaya badan dapat selamat
2.  Hikayat
Hikayat adalah salah satu bentuk sastra prosa yang berisikan tentang kisah, cerita, dongeng maupun sejarah. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama.
3.  Karmina
Karmina atau dikenal dengan nama pantun kilat adalah pantun yang terdiri dari dua baris. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua adalah isi. Memiliki pola sajak lurus (a-a). Biasanya digunakan untuk menyampaikan sindiran ataupun ungkapan secara langsung.
Contoh :
 Sudah gaharu cendana pula Sudah tahu masih bertanya pula
 4.  Pantun
Pantun merupakan sejenis puisi yang terdiri atas 4 baris bersajak a-b-a-b, a-b-b-a, a-a-b-b. Dua baris pertama merupakan sampiran, yang umumnya tentang alam (flora dan fauna); dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut. 1 baris terdiri dari 4-5 kata, 8-12 suku kata.
Contoh pantun :
 Kayu cendana diatas batu
 Sudah diikat dibawa pulang
 Adat dunia memang begitu
 Benda yang buruk memang terbuang
5.  Seloka
Seloka merupakan bentuk puisi Melayu Klasik, berisikan pepetah maupun perumpamaan yang mengandung senda gurau, sindiran bahkan ejekan. Biasanya ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair, terkadang dapat juga ditemui seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
a. contoh seloka 4 baris:
 anak pak dolah makan lepat,
 makan lepat sambil melompat,
 nak hantar kad raya dah tak sempat,
 pakai sms pun ok wat ?
b. contoh seloka lebih dari 4 baris:
 Baik budi emak si Randang
 Dagang lalu ditanakkan
 Tiada berkayu rumah diruntuhkan
 Anak pulang kelaparan
 Anak dipangku diletakkan
 Kera dihutan disusui
6. Syair
Syair adalah puisi atau karangan dalam bentuk terikat yang mementingkan irama sajak. Biasanya terdiri dari 4 baris, berirama aaaa, keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair (pada pantun, 2 baris terakhir yang mengandung maksud). Syair berasal dari Arab.
7. Talibun
Talibun adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi, tetapi lebih dari 4 baris ( mulai dari 6 baris hingga 20 baris). Berirama abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dan seterusnya.
Contoh Talibun :
 Kalau anak pergi ke pekan
 Yu beli belanak beli
 Ikan panjang beli dahulu
 Kalau anak pergi berjalan
 Ibu cari sanakpun cari
 Induk semang cari dahulu
 Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Sastra_Melayu

Senin, 01 Oktober 2012

Ciri-Ciri Sosiologi Sebagai Ilmu



Menurut Harry M Johnson 1967, dalam Sosiologi A Systematic Introduction, ciri-ciri sosiologi sebagai ilmu beserta contohnya adalah:


1.  Sosiologi bersifat empiris.
     Artinya bahwa sosiologi dikembangkan berdasarkan hasil penelitian empiris mengenai fenomena sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.Ciri empiris ini harus dapat dibuktikan kebenarannya berdasarkan kenyataan yang ada secara logis atau rasional. Bukan atas spekulasi atau wahyu.Contoh : Masyarakat Indonesia terkenal ramah , sederhana, kekeluargaan dan gotong royong.
2.  Sosiologi bersifat teoritis
Artinya bahwa fenomena atau gejala-gejala sosial budaya sebagai obyek kajian Sosiologi diteliti secara teoritis dan konseptual berdasarkan hubungan sebab akibat (kausal) dan dirumuskan dengan metode dan prosedur ilmiah.
Contoh : seorang pelajar atau mahasiswa rajin belajar secara tekun karena didorong oleh keinginan menjadi orang yang pandai dan berguna bagi keluarga dan masyarakatnya. 
3.  Sosiologi bersifat kumulatif
     Artinya teori-teori Sosiologi dibangun atas dasar teori yang sudah ada sebelumnya (misal ilmu filsafat). Teori-teori baru yang lebih mendekati kebenaran dan lebih luas, pada dasarnya merupakan penyempurnaan dari teori-teori yang sudah ada.
     Contoh : menurut teori Darwin, manusia di bumi ini berasal dari kera. Kenyataannya teori tersebut sudah tidak berlaku lagi. Dan mengalami perubahan.
4.  Sosiologi bersifat bukan etika (non etis)
     Artinya Sosiologi bukan ajaran tentang tata susila dan tidak membicarakan tingkah laku baik atau buruk yang terjadi di masyarakat Tetapi tugas Sosiolog adalah mengungkapkan tentang tindakan sosial sebagai fakta atau hanya mendeskripsikan berbagai fenomena sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat berdasarka hukum kausalitas.
     Contoh bahwa sosiologi bersifat tidak menilai bahwa bentrokan antar etnis atau antar desa adalah baik atau   buruk, tetapi hanya mengkaji hubungan sebab-akibat dari bentrokan tersebut